A. Pengertian Strategi Belajar
Mengajar
Secara bahasa (harfiah), strategi
dapat diartikan sebagai seni (art) melaksanakan stratagem, yakni
siasat atau rencana. Banyak padanan kata strategi dalam bahasa Inggris, dan
yang dianggap relevan ialah kata approach (pendekatan) dan kata procedure
(tahapan kegiatan). Dalam perspektif psikologi, kata strategi yang berasal dari
bahasa Yunani itu, berarti rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat
langkah untuk mencapai tujuan.
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Depdiknas
RI , 2003: 1092), kata strategi
mengandung empat pengertian, yaitu:
1.
Ilmu
dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan
tertentu dalam perang dan damai.
2.
Ilmu
dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang, dalam
kondisi yang menguntungkan.
3.
Rencana
yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
4.
Tempat
yang baik menurut siasat perang.
Berdasarkan makna
di atas, maka strategi belajar mengajar dapat diartikan sebagai:
1.
Ilmu
dan seni yang mengandung siasat/taktik yang digunakan guru dan siswa dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2.
Rencana
yang cermat mengenai kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
3.
Pola-pola
umum kegiatan guru-siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
B. Peran Penting Strategi Belajar
Mengajar
Sedikitnya ada tiga peran penting
strategi belajar mengajar, antara lain:
1.
Setiap
tujuan akan tercapai jika strategi yang diterapkan benar dan sesuai dengan
rencana. Jadi strategi merupakan salah satu jembatan mencapai tujuan. Tidak
sedikit orang gagal mencapai tujuan karena strategi yang diterapkannya salah.
2.
Setiap
proses pembelajaran akan berlangsung secara lancar dikarenakan guru dan siswa
menggunakan strategi yang jitu.
3.
Keberhasilan
seorang guru dalam mengajar salah satunya ditentukan oleh kepiawaiannya dalam
menggunakan strategi pembelajaran.
C.
Fungsi Strategi Belajar Mengajar
Berdasarkan pengertian strategi
belajar mengajar di atas, maka terdapat tiga fungsi SBM, yaitu:
1.
Sebagai
siasat atau taktik bagi guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2.
Sebagai
rencana yang cermat dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
3.
Sebagai
pola umum bagi guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
D. Sasaran Strategi Belajar Mengajar
Sasaran pokok strategi belajar
mengajar adalah proses/kegiatan belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa
serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
E. Penerapan Strategi Belajar
Mengajar
1.
Mengidentifikasi
dan menetapkan spesifikasi serta kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan
perubahan zaman.
2.
Mempertimbangkan
dan memilih sistem pendekatan belajar mengajar yang tepat untuk mencapai
sasaran yang akurat.
3.
Memilih
dan menetapkan prosedur dan metode belajar mengajar yang dianggap paling tepat
dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan kegiatan
mengajar.
4.
Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan
balik untuk penyempurnaan sistem pembelajaran yang bersangkutan secara
keseluruhan.
F. Klasifikasi Strategi Belajar
Mengajar
Dalam pandangan
Hasibuan dan Moedjiono (1986: 4-6), ada beberapa dasar yang dapat digunakan
untuk mengklasifikasikan strategi belajar mengajar. Di bawah ini dikemukakan
beberapa di antaranya yang dapat digunakan sebagai kerangka acuan untuk
memahami, dan pada gilirannya untuk dapat memilih secara lebih tepat serta
menggunakannya secara lebih efektif di dalam penciptaan lingkungan belajar
mengajar. Hal ini sesuai dengan prinsip cara belajar siswa aktif yang
mementingkan peranan aktif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga mengajar
dikonsepsikan sebagai penyediaan kondisi untuk membelajarkan siswa.
Klasifikasi
strategi belajar mengajar tersebut antara lain:
1.
Pengaturan
guru dan siswa.
2.
Struktur
peristiwa belajar mengajar.
3.
Peranan
guru-murid di dalam mengolah pesan.
4.
Proses
pengolahan pesan.
5.
Tujuan
belajar.
1. Pengaturan Guru dan Siswa
Dari segi
pengaturan guru dapat dibedakan pengajaran oleh seorang guru atau oleh suatu
tim, selanjutnya dapat pula dibedakan apakah hubungan guru murid terjadi secara
tatap muka ataukah dengan perantara media, baik media cetak ataupun visual.
Sedangkan dari segi siswa dapat dibedakan pengajaran klasikal (kelompok besar),
kelompok kecil (5 – 7 orang siswa), atau pengajaran perorangan.
2. Struktur Peristiwa Belajar
Mengajar
Struktur peristiwa
belajar mengajar dapat bersifat tertutup, dalam arti segala sesuatu telah
ditentukan secara relative ketat, dapat juga bersifat terbuka, dalam arti
tujuan khusus, materi, serta prosedur yang akan ditempuh untuk mencapainya
ditentukan sementara kegiatan belajar mengajar berlangsung.
3. Peranan Guru-Murid di dalam
Mengolah Pesan
Pengajaran yang menyampaikan pesan
dalam keadaan telah siap (telah diolah secara tuntas oleh guru sebelum
disajikan) dinamakan bersifat ekspositorik, sedangkan yang mengharuskan
pengolahan oleh siswa dinamakan heuristic. Ada dua sub strategi di dalam strategi
heuristik, yaitu inkuiri dan discoveri.
4. Proses Pengolahan Pesan
Peristiwa belajar mengajar yang
bertolak dari umum untuk dilihat keberlakuannya atau akibatnya pada yang khusus
dinamakan strategi belajar mengajar yang bersifat deduktif, sedangkan strategi
belajar mengajar yang ditandai oleh proses berpikir yang bergerak dari khusus
ke umum dinamakan induktif. Pesan-pesan dalam pembelajaran yang berupa materi
yang disajikan guru juga bisa bersifat deduktif ataupun induktif.
5. Tujuan Belajar
Robert M. Gagne mengelompokkan
kondisi-kondisi belajar sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai.
Gagne mengemukakan delapan macam, yang kemudian disederhanakan menjadi lima macam kemampuan
manusia yang merupakan hasil belajar, sehingga pada gilirannya membutuhkan
sekian macam kondisi belajar untuk pencapaiannya. Kelima macam kemampuan hasil
belajar tersebut adalah:
a.
Keterampilan
intelektual.
b.
Strategi
kognitif, mengatur cara belajar dan berpikir seseorang di dalam arti
seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.
c.
Informasi
verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini umumnya
dikenal dan tidak jarang.
d.
Keterampilan
motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain keterampilan menulis, mengetik,
menggunakan jangka, dan sebagainya.
e.
Sikap
dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki
seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah laku
terhadap orang, barang, atau kejadian.
Kelima macam hasil
belajar di atas mempersyaratakan kondisi-kondisi belajar tertentu sehingga
dapat dijabarkan strategi belajar mengajar yang sesuai.
Pengklasifikasian
strategi belajar mengajar yang lebih komprehensif dikemukakan oleh Bruce dan
Marsha Weil, yang terdiri dari empat model mengajar, yaitu model interaksi
sosial, pengolahan informasi, personal humanistik, dan modifikasi tingkah laku
(Pembahasan keempat model tersebut akan diuraikan secara terperinci dalam bab
tersendiri).