Sabtu, 27 Juni 2015

Menguak Rahasia Muhammadiyah selalu Nampak Beda dengan NU

Menguak Rahasia Muhammadiyah Selalu Nampak Beda dengan Nahdlatul Ulama (NU)


Muslimedianews ~ KH. Ahmad Dahlan dan Kh. Hasyim Asy’ari itu sekawan, sama-sama menunut ilmu agama di Arab Saudi. Sama-sama ahli hadits dan sama-sama ahli fikih. Saat hendak pulang ke tanah air, keduanya membuat kesepakatan menyebarkan Islam menurut skil dan lingkungan masing-masing. Kiai Ahmad bergerak di bidang dakwah dan pendidikan perkotaan, karena berasal dari Kuto Ngayogyokarto. Sementara Kiai Hasyim memilih pendidikan pesantren karena wong ndeso, Jombang. Keduanya adalah orang hebat, ikhlas dan mulia.

Keduanya memperjuangkan kemerdekaan negeri ini dengan cara melandasi anak bangsa dengan pendidikan dan agama. Kiai Ahmad mendirikan organisasi Muhammadiyah dan Kiai Hasyim mendirikan Nahdlatul Ulama (NU). Saat beliau berdua masih hidup, tata ibadah yang diamalkan di masyarakat umumnya sama meski ada perbedaan yang sama sekali tidak mengganggu. Contoh kesamaan praktek ibadah kala itu antara lain:

1.      Shalat Tarawih sama-sama 20 rakaat. Kiai Ahmad Dahlan sendiri disebut-sebut sebagai imam shalat Tarawih 20 rakaat di Masjid Syuhada Yogya. 
2.      Talqin mayit di kuburan, bahkan ziarah kubur dan kirim doa dalam Yasinan dan tahlilan.
3.      Baca doa Qunut Shubuh.
4.      Sama-sama gemar membaca shalawat (Diba’an).
5.      Dua kali khutbah dalam shalat Ied, Iedul Fithri dan Iedul Adha.
6.      Tiga kali takbir, “Allah Akbar”, dalam takbiran.
7.      Kalimat iqamah (qad qamat ash-shalat) diulang dua kali.
8.      Dan yang paling monumental adalah itsbat hilal, sama-sama pakai rukyah. Yang terakhir inilah yang menarik direnungkan, bukan dihakimi mana yang benar dan mana yang salah.
Semua amaliah tersebut di atas berjalan puluhan tahun dengan damai dan nikmat. Semuanya tertulis dalam kitab Fiqih Muhammadiyah yang terdiri dari 3 jilid, yang diterbitkan oleh: Muhammadiyah Bagian Taman Pustaka Jogjakarta, tahun 1343-an H. Namun ketika Muhammadiyah membentuk Majlis Tarjih, di sinilah mulai ada penataan praktek ibadah yang rupanya “harus beda” dengan apa yang sudah mapan dan digariskan oleh pendahulunya. Otomatis berbeda pula dengan pola ibadahnya kaum Nahdhiyyin. Perkara dalail (dalil-dalil), nanti difikir bareng dan dicari-carikan.

Disinyalir, tampil beda itu lebih dipengaruhi politik ketimbang karena keshahihan hujjah atau afdhaliah ibadah. Untuk ini, ada sebuah tesis yang meneliti hadits-hadits yang dijadikan rujukan Majlis Tarjih Muhammadiyah dalam menetapkan hukum atau pola ibadah yang dipilih.

Setelah uji takhrij berstandar mutawassith, kesimpulannya adalah: bahwa mayoritas hadits-hadits yang dipakai hujjah Majlis Tarjih adalah dha’if. Itu belum dinaikkan pakai uji takhrij berstandar mutasyaddid versi Ibn Ma’in. Hal mana, menurut mayoritas al-Muhadditsin, hadis dha’if tidak boleh dijadikan hujjah hukum, tapi ditoleransi sebagai dasar amaliah berfadhilah atau fadhail al-a’mal. Tahun 1995an, Penulis masih sempat membaca tesis itu di perpustakaan Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Soal dalil yang dicari-carikan kemudian tentu berefek pada perubahan praktek ibadah di masyarakat, kalau tidak disebut sebagai membingungkan. Contoh, ketika Majlis Tarjih memutuskan jumlah rakaat shalat Tarawih 8 plus 3 witir, bagaimana prakteknya?

Awal-awal instruksi itu, pakai komposisi: 4, 4, 3. Empat rakaat satu salam, empat rakaat satu salam. Ini untuk Tarawih. Dan tiga rakaat untuk Witir. Model Witir tiga sekaligus ini versi madzhab Hanafi. Sementara wong NU pakai dua-dua semua dan ditutup satu Witir. Ini versi asy-Syafi’i.

Tapi pada tahun 1987, praktek shalat Tarawih empat-empat itu diubah menjadi dua-dua. Hal tersebut atas seruan KH. Shidiq Abbas Jombang ketika halaqah di Masjid al-Falah Surabaya. Beliau tampilkan hadits dari Shahih Muslim yang meriwayatkan begitu. Karena, kualitas hadits Muslim lebih shahih ketimbang hadits empat-empat, maka semua peserta tunduk. Akibatnya, tahun itu ada selebaran keputusan Majlis Tarjih yang diedarkan ke semua masjid dan mushalla di lingkungan Muhammadiyah, bahwa praktik shalat Tarawih pakai komposisi dua-dua, hingga sekarang, meski sebagian masih ada yang tetap bertahan pada empat-empat. Inilah fakta sejarah.

Kini soal itsbat hilal pakai rukyah. Tolong, lapangkan dada sejenak, jangan emosi dan jangan dibantah kecuali ada bukti kuat. Semua ahli falak, apalagi dari Muhammadiyah pasti mengerti dan masih ingat bahwa Muhammadiyah dulu dalam penetapan hilal selalu pakai rukyah bahkan dengan derajat cukup tinggi. Hal itu berlangsung hingga era orde baru pimpinan Pak Harto. Karena orang-orang Muhammdiyah menguasai Departemen Agama, maka tetap bertahan pada rukyah derajat tinggi, tiga derajat ke atas dan sama sekali menolak hilal dua derajat. Dan inilah yang selalu dipakai pemerintah. Sementara ahli falak Nadhliyyin juga sama menggunakan rukyah tapi menerima dua derajat sebagai sudah bisa dirukyah. Dalil mereka sama, pakai hadits rukyah dan ikmal.

Oleh karena itu, tahun 90-an, tiga kali berturut-turut orang NU lebaran duluan karena hilal dua derajat nyata-nyata sudah bisa dirukyah, sementara Pemerintah-Muhammadiyah tidak menerima karena standar yang dipakai adalah hilal tinggi dan harus ikmal atau istikmal. Ada lima titik atau lebih tim rukyah gabungan menyatakan hilal terukyah, tapi tidak diterima oleh Departemen Agama, meski pengadilan setempat sudah menyumpah dan melaporkan ke Jakarta. Itulah perbedaan standar derajat hilal antara Muhammadiyah dan NU. Masing-masing bertahan pada pendiriannya.

Setelah pak Harto lengser dan Gus Dur menjadi presiden, orang-orang Muhammadiyah berpikir cerdas dan tidak mau dipermalukan di hadapan publiknya sendiri. Artinya, jika masih pakai standar hilal tinggi, sementara mereka tidak lagi menguasai pemeritahan, pastilah akan lebaran belakangan terus. Dan itu berarti lagi-lagi kalah start dan kalah cerdas. Maka segera mengubah mindset dan pola pikir soal itsbat hilal. Mereka tampil radikal dan meninggalkan cara rukyah berderajat tinggi. Tapi tak menerima hilal derajat, karena sama dengan NU.

Lalu membuat metode “wujud al-hilal”. Artinya, pokoknya hilal menurut ilmu hisab atau astronomi sudah muncul di atas ufuk, seberapapun derajatnya, nol koma sekalipun, sudah dianggap hilal penuh atau tanggal satu. Maka tak butuh rukyah-rukyahan seperti dulu, apalagi tim rukyah yang diback up pemerintah. Hadits yang dulu dielu-elukan, ayat al-Quran berisikan seruan “taat kepada Allah, RasulNya dan Ulil Amri” dibuang dan alergi didengar. Lalu dicari-carikan dalil baru sesuai dengan selera.

Populerkah metode “wujud al-hilal” dalam tradisi keilmuwan falak? Sama sekali tidak, baik ulama dulu maupun sekarang.

Di sini, Muhammdiyah membuat beda lagi dengan NU. Kalau dulu, Muhammadiyah hilal harus derajat tinggi untuk bisa dirukyah, hal mana pasti melahirkan beda keputusan dengan NU, kini membuang derajat-derajatan secara total dan tak perlu rukyah-rukyahan. Menukik lebih tajam, yang penting hilal sudah muncul berapapun derajatnya. Sementara NU tetap pada standar rukyah, meski derajat dua atau kurang sedikit. Tentu saja beda lagi dengan NU. Maka, selamanya takkan bisa disatukan, karena sengaja harus tampil beda. Dan itu sah-sah saja.

Dilihat dari fakta sejarah, pembaca bisa menilai sendiri sesungguhnya siapa yang sengaja membuat beda, sengaja tidak mau dipersatukan, siapa biang persoalan di kalangan umat?

Menyikapi lebaran dua versi, warga Muhammadiyah pasti bisa tenang karena sudah biasa diombang-ambingkan dengan perubahan pemikiran pimpinannya. Persoalannya, apakah sikap, ulah atau komentar mereka bisa menenangkan orang lain?

Perkara dalil nash atau logika, ilmu falak klasik atau neutik, rubu’ atau teropong modern sama-sama punya. Justeru, bila dalil-dalil itu dicari-cari belakangan dan dipaksakan, sungguh mudah sekali dipatahkan.

Hebatnya, semua ilmuwan Muhammadiyah yang akademis dan katanya kritis-kritis itu bungkam dan tunduk semua kepada keputusan Majlis Tarjih. Tidak ada yang mengkritik, padahal kelemahan akademik pasti ada. (Diedit ulang dari tulisan Ustadz Sulaiman Timun Mas)

Jumat, 26 Juni 2015

Petunjuk MOPDB MAN Bangil

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI BANGIL
KABUPATEN PASURUAN
JL. Balai Desa Glanggang  3A  Beji Telp. (0343) 742690 PO. BOX 17 Bangil 67153
 



PETUNJUK TEKNIS

MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU (MOPDB)
MADRASAH ALIYAH NEGERI BANGIL
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
6 – 8 Juli 2015

            TUJUAN UMUM MOS
Setelah mengikuti kegiatan MOS peserta didik baru diharapkan:
1.      Mengenal secara baik lingkungan madrasah baik lingkungan fisik maupun non fisik
2.      Mengenal secara baik berbagai program keunggulan dan kegiatan yang akan diikuti oleh peserta didik baru selama menjadi peserta didik di MAN Bangil
3.      Memiliki kesiapan moril dan spiritual untuk mengikuti proses pembelajaran di MAN Bangil
Bagi Peserta Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) Madrasah Aliyah Negeri Bangil tahun pelajaran 2015– 2016 diberlakukan ketentuan sebagai berikut :
1.      Persyaratan Umum, meliputi :
a.       Peserta MOPDB adalah semua pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB) MAN Bangil Tahun Pelajaran 2015– 2016, baik seleksei tulis maupun seleksi interview.
b.      Kegiatan MOPDB adalah prasyarat bagi pendaftar yang wajib diikuti sebelum dinyatakan dan dilantik sebagai siswa baru di lembaga Madrasah Aliyah Negeri Bangil.

2.      Persyaratan Khusus, meliputi :
a.       Kegiatan PRA MOPDB berlangsung pada hari Sabtu,4 Juli 2014 jam 08.00 WIB
b.      Kegiatan MOPDB berlangsung selama 3 (tiga) hari, dimulai pada hari Senin, 6  Juli 2015 sampai dengan hari Rabu, 8 Juli 2015.
c.       Kegiatan MOPDB berlangsung setiap hari dimulai pada pukul 06.45 WIB dan berakhir pada pukul 12.00
d.      Kegiatan MOPDB pada hari ketiga diisi dengan kegiatan pondok ramadhan, yang dilaksanakan mulai pukul 06.45-18.00 WIB

3.      Tata Tertib Peserta, meliputi :
a.       Setiap peserta wajib memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Panitia Kegiatan MOPDB yang terdiri dari Bapak & Ibu guru Pembina dan siswa kelas XI & XII yang tergabung dalam OSIS MAN Bangil
b.      Setiap peserta Kegiatan MOPDB memiliki kewajiban memenuhi ketentuan yang sama dan tidak dibedakan
c.       Setiap peserta Kegiatan MOPDB wajib membawa :
1.      Alat Sholat
2.      Alat Tulis
3.      Bersepatu warna hitam dan berkaos kaki putih
4.      Memakai seragam pramuka
5.      Berikat pinggang warna hitam
6.      Ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan kemudian oleh panitia
d.      Setiap peserta Kegiatan MOPDB wajib mengikuti kegiatan Kegiatan MOPDB dari awal hingga akhir (semua season) dan apabila peserta tidak mengikuti season materi Kegiatan MOPDB satu kali saja tanpa keterangan yang jelas, maka dinyatakan Tidak Lulus Kegiatan MOPDB.
e.       Setiap peserta Kegiatan MOPDB wajib mengikuti kegiatan Kegiatan MOPDB baik kegiatan Indoor (dalam ruangan) ataupun Outdoor (diluar ruangan) dan apabila peserta tidak mengikuti kegiatan tersebut satu kali saja tanpa keterangan yang jelas, maka dinyatakan Tidak Lulus Kegiatan MOPDB.
f.       Bagi setiap peserta yang dinyatakan TIDAK LULUS Kegiatan MOPDB  akan mendapatkan sanksi khusus dari Panitia Kegiatan MOPDB.
g.      Setiap peserta Kegiatan MOPDB wajib mengisi daftar hadir yang disediakan oleh panitia Kegiatan MOPDB sebanyak dua kali setiap hari, yaitu daftar hadir awal dan daftar hadir akhir. Dan apabila peserta tidak mengisi daftar hadir yang disediakan oleh panitia tanpa keterangan yang jelas, maka peserta dinyatakan Tidak Lulus Kegiatan MOPDB
h.      Setiap peserta Kegiatan MOPDB berhak :
1.      Mendapatkan perlakuan yang sama
2.      Menerima materi Kegiatan MOPDB dari awal hingga akhir
3.      Mengajukan pertanyaan dan pendapat jika tidak mengerti
4.      Menerima hadiah dari panitia (apabila mampu menjawab pertanyaan dengan benar)
4. Perihal sanksi :
1.      Bagi setiap peserta akan diberlakukan system point pada setiap pelanggaran ketentuan yang telah dibuat oleh panitia
2.      Point pelanggaran tersebut akan dikomulasikan oleh panitia pada akhir kegiatan Kegiatan MOPDB, Dan apabila telah mencapai batas ketentuan maksimum menurut panitia, maka peserta tersebut dinyatakan Tidak Lulus Kegiatan MOPDB
3.      Tindak sanksi yang diberlakukan meliputi :
a.       Sanksi Akademis
b.      Sanksi Moralitas

Demikian Petunjuk teknis kegiatan Masa Orientasi Siswa MAN Bangil tahun pelajaran 2015-2016. Dan apabila terdapat kekeliruan atau kekurangan dari petunjuk teknis ini akan diadakan pembenahan seperlunya. Untuk selanjutnya agar dapat disampaikan kepada seluruh peserta & Panitia MOS dan atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

TAHLINAN DAN PANCASILA

TAHLINAN DAN PANCASILA

Surabaya, NU Online

Wakil Gubenur Jawa Timur H Syaifullah Yusuf menjelaskan filosofi tahlilan yang sering dilakukan warga NU ketika ada yang meninggal. Menurut amaliyah yang sering jadi sasaran bid’ah kelompok lain itu mencerminkan praktik ber-Pancasila.


Jauh sebelum bangsa ini merdeka, kata dia, para kiai berdebat dengan para tokoh pendiri Republik ini. Indonesia ini mau dijadikan negara Islam atau negara sekuler. Nah, akhirnya Bung Karno memutuskan negara Pancasila.

Pancasila, lanjut pria yang akrab disapa Gus Ipul, mengutip ungkapan seorang kiai yang pidatonya mirip sekali dengan Bung Karno. "Ini rawahu Kiai Harun Ismail, saya kutip" kata Gus Ipul pada halaqoh Majelis Alumni IPNU di Hotel The Alana, Surabaya (6/6).

Kalau ingin melihat pelaksanaan Pancasila yang benar dan tepat maka lihatlah orang tahlilan. Inilah filosofi Pancasila yang berada di Tahlilan ala NU. Satu, orang tahlil itu pasti baca surat Al-Ikhlas yang berbunyi Qulhu Allahu ahad Allahus shomad. Itulah Ketuhanan yang Maha Esa dan di dalam tahlil pasti baca itu. Yang artinya Tuhan itu satu.

Kedua, orang tahlil di lingkungan NU itu, siapa pun boleh datang dan ikut, tidak ada seleksi, tidak ada pertanyaan, "kamu bisa tahlil enggak? Kalau enggak bisa, disuruh keluar. Di NU tidak seperti itu,” katanya.

Bahkan nonmuslim pun boleh masuk dan orang yang membid'ah-bid'ahkan tahlil pun dipersilakan ikut, kalau mau. Tidak ada yang dibeda-bedakan. Itulah kemanusiaan yang adil dan beradab.

Dan kalau dilihat di kampung-kampung, orang tahlil itu duduknya bersila semua. Tidak dibedakan duduknya seorang pejabat, kiai, santri dan orang biasa. Semuanya sila, rata. Itulah persatuan Indonesia terdapat dalam sila ke tiga pancasila. Duduknya sila semua.

“Setelah itu, menjelang dimulai, di sanalah mereka mencari pemimpin, mereka saling tuding menuding. Satunya bilang jenengan saja yang mimpin dan yang lainnya juga bilang jenengan yang lebih pantas,” ungkapnya.

Di sanalah terjadi musyawarah kecil-kecilan mencari seorang pemimpin tahlil. Setelah kepilih satu yang memimpin tahlil. Itulah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan.

Setelah tahlil selesai, berkat nya keluar. Semuanya mendapatkan berkat yang sama tanpa ada berbedaan baik tampilan dan isinya semuanya sama. Itulah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (dikutip dari www.nu.co.id)

Sabtu, 20 Juni 2015

Berkebun di Lahan Sempit



TIPS BERKEBUN DI LAHAN SEMPIT

Anda senang berkebun serta mau membuat cantik kebun dirumah? Berkebun adalah salah satu aktivitas yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Mempunyai kebun tidak mesti memiliki tempat kosong yang luas. Sayangnya beberapa orang mengaku malas berkebun karena alasan tidak punya lahan yang cukup luas. Dengan memanfaatkan lahan sempit juga, Anda telah dapat berkebun serta letakkan beragam jenis tanaman untuk membuat cantik tempat itu.
Seorang yang malas berkebun karena dianya tidak mempunyai tempat yang cukup luas. Walau sebenarnya peluang usaha agrobisnis di lahan sempit dengan tempat kecil dan kosong dapat dipakai untuk berkebun. Bagaimana langkahnya? Dibawah ini langkah cerdas berkebun di tempat sempit :
1. Tanaman dalam kontainer
Hampir semua jenis sayuran bisa ditumbuhkan di dalam kontainer. Anda bahkan tidak perlu membeli kontainer, karena bekas bingkai jendela pun bisa disulap menjadi lahan berkebun. Setelah memiliki kontainer, Anda hanya perlu mengisinya dengan tanah yang baik, lokasi yang mendapat sinar matahari cukup, dan menyiram tanaman secara teratur
2. Menciptakan kebun vertikal
Berkebun tidak harus dilakukan di lahan yang luas. Untuk itu, Anda bisa menciptakan kebun vertikal di rumah. Caranya, menanam tanaman di dalam pot, lalu menggantungnya. Selain itu, Anda juga bisa menanam beberapa tanaman yang bisa merambat sehingga bisa dikembangbiakkan secara vertikal.
ada
3. Pilih tanaman yang cepat tumbuh
Pilihlah tanaman yang cepat tumbuh, seperti sayuran selada. Selain itu, tanam juga beberapa jenis sayuran lainnya yang menyehatkan. Dengan begitu, Anda akan merasa senang dan puas karena bisa menikmati hasil dari kebun sendiri walau lahannya sempit.
4. Memvariasikan tanaman
Selain memilih tanaman yang cepat tumbuh, Anda juga harus memvariasikan tanaman dengan menanam tanaman yang panennya cukup lama. Tanaman itu, seperti lobak, cabai, dan tanaman lainnya.
5. Pilih tanaman kerdil
Karena lahan untuk berkebun Anda sempit, maka sebaiknya jangan menanam pohon buah-buahan. Biasanya, pohon buah-buahan itu akan berkembang menjadi besar dan tentunya akan membuat lahan perkebunan Anda menjadi lebih sempit. Untuk itu, pilihlah tanaman yang kerdil agar kebun Anda semakin terlihat menarik.

Kamis, 04 Juni 2015

Contoh Soal Ulangan Kelas XI IPA-IPS

SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP SMA KELAS XI IPA/IPS

Bacalah penggalan tajuk rencana di bawah ini untuk menjawab soal 1-4
Aktivitas pembangunan jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) di sisi Surabaya maupun di  sisi Bangkalan, Madura, terhenti karena kucuran dana yang dijanjikan pemerintah pusat belum turun. Itulah fakta yang diungkapkan Surabaya Post (24/1) kemarin. Kita sudah mendengar dari Wagub Jatim Soemarjo keterlambatan kucuran dana pemerintah itu terkait dengan musibah nasional Aceh. Melihat ekskalasi musibah di Aceh, Soemarjo bahkan menduga kemungkinan bakal ada reschedule pencairan dana APBN untuk jembatan Suramadu.
Kalau itu terjadi, dapat dipastikan penyelesaian proyek Jembatan Suramadu bakal molor dari target selesai awal tahun 2007 menjadi tahun 2008. Namun, itu dinilai tidak menjadi soal karena pada awalnya proyek Jembatan Suramadu memang ditargetkan selesai tahun 2008. Bagi kita, pemakluman yang diberikan Wagub Soermarjo dapat dipahami. Sekalipun memendam rasa kecewa, sebagai pejabat, Soemarjo harus bicara seperti itu. Tetapi bagi kita, sebagai rakyat Jawa Timur, terhentinya pembangunan proyek prestisius yang menjadi impian warga Jawa Timur dalam 15 tahun terakhir ini jelas mengecewakan dan tidak boleh kita biarkan.
1.      Ikhtisar paragraf pertama tajuk rencana di atas adalah ...
a.       Laporan tentang terhentinya pembangunan Jembatan Suramadu karena tidak ada kucuran dana dari pusat.
b.      Macetnya dana pembangunan Jembatan Suramadu.
c.       Laporan Surabaya Post tentang Jembatan Suramadu.
d.      Tidak adanya dana pusat mengakibatkan pembangunan Jembatan Suramadu berhenti.
e.       Jembatan Suramadu berhenti karena dana macet.
2.      Isi yang terkandung dalam tajuk rencana di atas adalah ...
a.       Sekedar informasi yang disampaikan redaksi.
b.      Penegasan pentingnya pembangunan Jembatan Suramadu.
c.       Opini redaksi tentang permasalahan Jembatan Suramadu.
d.      Kritik sekaligus saran dari pihak redaksi.
e.       Harapan untuk pembaca dalam keterlibatannya dengan masalah Suramadu.
3.      Yang bukan merupakan opini dari pihak redaksi dalam tajuk rencana di atas adalah ...


a.       Paragraf satu
b.      Kalimat kedua paragraf dua
c.       Kalimat pertama paragraf tiga
d.      Kalimat ketiga paragraf tiga
e.     Paragraf empat


4.      Simpulan isi tajuk rencana di atas adalah ...
a.       Pembangunan Jembatan Suramadu terlambat dan perlu kucuran dana.
b.      Terhambatnya pembangunan Jembatan Suramadu tidak dapat dibiarkan.
c.       Suramadu merupakan proyek megaraksasa.
d.      Tertundanya proyek Suramadu masih sesuai jadwal.
e.       Dana kucuran hendaknya cepat dicairkan oleh pemerintah.
5.      Kata Pengantar
      Dengan menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka selesailah sudah penulisan 
      karya tulis ini.
      Kalimat yang tepat untuk memperbaiki penulisan kata pengantar di atas adalah ...
a.       Dengan menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka selesailah penulisan karya tulis ini.
b.      Dengan rasa syukur, selesailah sudah penulisan karya tulis ini.
c.       Puji syukur saya sampaikan kepada Tuhan, maka tulisan ini selesai.
d.      Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena tugas penulisan karya tulis ini telah selesai.
e.       Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga selesailah karya tulis ini.
6.      Hal yang bukan merupakan bagian penutup sebuah karya tulis adalah ...


a.       Biografi pengarang
b.      Indeks
c.       Tujuan penelitian
d.      Lampiran-lampiran
e.       Daftar pustaka


7.      Kalimat yang tepat sebagai saran yang diajukan pembahas dalam suatu diskusi adalah ...
a.       Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan selama ini, ada baiknya karya tulis ini diperbaiki.
b.      Hasil dari pengamatan yang penulis lakukan selama ini, ada baiknya karya tulis ini diubah.
c.       Hasil pengamatan yang penulis lakukan selama ini, sebaik-baiknya karya tulis ini dirombak.
d.      Hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama ini, sebaiknya tidak perlu ditambahkan data yang akurat.
e.     Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan selama ini, sebaiknya karya tulis ini dilengkapi dengan data.
8.      Hal yang perlu dicantumkan untuk mengakhiri karya tulis ilmiah adalah ...


a.       Simpulan dan saran
b.      Daftar pustaka dan lampiran
c.       Lampiran dan daftar riwayat penulis
d.      Simpulan dan daftar pustaka
e.       Simpulan dan lampiran


9.      (1) Mengumpulkan informasi dan data
 (2) Mengembangkan kerangka menjadi karangan
 (3) Menetapkan tema
 (4) Menyusun kerangka karangan
 (5) Menentukan tujuan penulisan
      Langkah-langkah mengarang yang benar adalah dengan urutan sebagai berikut ...


a.       (1), (2), (3), (4), (5)
b.      (3), (5), (1), (4), (2)
c.       (2), (4), (1), (3), (5)
d.      (5), (2), (3), (4), (1)
e.       (4), (3), (1), (5), (2)


10.  Penulisan judul karya tulis berikut yang sesuai dengan EYD adalah ...
a.       Penyaluran dan Pemasaran Hasil Tembakau Dari Desa Karang Tengah
b.      PENYALURAN DAN PEMASARAN HASIL TEMBAKAU DARI DESA KARANG TENGAH
c.       PENYALURAN dan PEMASARAN HASIL TEMBAKAU dari DESA KARANG TENGAH
d.      Penyaluran dan Pemasaran Hasil Tembakau dari Desa Karang Tengah
e.       Penyaluran Dan Pemasaran Hasil Tembakau Dari Desa Karang Tengah
11.  Untuk menghindari kesimpangsiuran pengertian dan untuk mempermudah analisis data, pembahasan dalam makalah ini penulis batasi pada objek rumah tangga nelayan tradisional. Rumah tangga nelayan yang membudayakan ikan di kolam, di keramba, dan di tambak tidak penulis bahas.
      Penggalan tulisan di atas merupakan bagian dari...


a.       Latar Belakang Penelitian
b.      Rumusan Penelitian
c.       Ruang Lingkup Penelitian
d.      Manfaat Penelitian
e.       Metode Penelitian


12.  Dari segi pembangunannya, pertokoan telah mempersempit daerah serapan. Hal ini karena hampir semua pertokoan, selain tempat parkir yang kurang memadai juga semua lahan kosongnya diberi paving. Sehingga pada saat musim hujan air tidak bisa terserap lagi dan mengakibatkan banjir. Oleh karena itu dalam karya ilmiah dikaji problematika pengembangan pertokoan di kota Malang yang meliputi dampak arus lalu lintas dan dampak terhadap lingkungan dari pembangunan pertokoan di Kota Malang.
      Salah satu rumusan masalah yang paling tepat, sesuai dengan latar belakang di atas adalah ...
a.       Bagaimana dampak perkembangan pertokoan terhadap kelancaran lalu lintas di Kota Malang?
b.      Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan pertokoan di Kota Malang?
c.       Bagaimana pengaruh pembangunan pertokoan di Kota Malang?
d.      Bagaimana pembangunan pertokoan mempersempit daerah serapan?
e.       Bagaimana pertokoan di Kota Malang sudah memiliki lahan parkir yang memadai?
13.  Kalimat laporan hasil penelitian terdapat pada ...
a.       Di tahun 2008 yang menjadi era investasi bebas, baik investasi domestik maupun mancanegara, ternyata hanya perusahaan yang memiliki konsep pemasaran tangguh yang dapat menembus pasaran dan bersaing.
b.  Harga berbagai jenis minyak bumi dalam negara naik karena pemerintah akan mengurangi subsidinya dengan harapan ekonomi Indonesia menjadi semakin wajar.
c.       Internet telah menciptakan gaya komunikasi global, ibarat pisau bermata dua.
d.      Asosiasi siaran televisi anak-anak di Australia memberikan pedoman agar sikap aktif dan kritis anak dalam menonton dikembangkan.
e.   Berdasarkan hasil penelitian angka migrasi netto dengan tujuan provinsi Lampung menurun drastis. Dari 462.209 pada sensus 1930 menjadi 76.391 pada sensus 1990. Hal ini disebabkan tidak adanya program yang transparan dan jelas yang diarahkan ke Provinsi Lampung, sebagai daerah penerima.
14.  Di lapisan statosfer, ozon sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi. Ozon diibaratkan benteng bagi kehidupan di bumi. Penutupan ozon di lapisan statosfer mengakibatkan intensitas sinar ultraviolet matahari yang sampai di permukaan bumi meningkat. Hal ini berarti mengancam kehidupan di bumi beserta ekosistemnya. Padahal, berdasarkan penelitian dan pengamatan, saai ini lapisan ozon di atas Antartika telah berlubang. Bahkan, setiap tahun, lubang itu semakin lebar. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian lebih lanjut.
      Sebagai bagian dari karya tulis ilmiah, kutipan di atas merupakan isi dari ...


a.       Latar belakang penelitian
b.      Rumusan masalah
c.       Ruang lingkup penelitian
d.      Tujuan penelitian
e.       Metode penelitian


15.  Penulisan daftar pustaka yang benar adalah ...
a.       Alisjahbana, S. Takdir. 1953. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Djakarta. Pustaka Rakjat.
b.      S. Takdir alisjahbana. 1953. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Djakarta. Pustaka Rakjat.
c.       Alisjahbana, S. Takdir. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Djakarta: Pustaka Rakjat. 1953.
d.      Alisjahbana, S. Takdir. 1953. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Djakarta: Pustaka Rakjat.
e.       Alisjahbana, S. Takdir. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. 1953. Pustaka Rakjat. Djakarta.
16.  Tabel Kepustakaan
No.
Judul Buku
Penulis
Tahun Terbit
Penerbit
Tempat
1.
Komposisi
Gorys Keraf
1980
Nusa Indah
Ende, Flores
2.
Teknik Wawancara
S.K. Bonar
1981
Bina Aksara
Jakarta
3.
Stilistika
Aminuddin
1995
Erlangga
Jakarta
Berdasarkan tabel kepustakaan di atas, susunan daftar pustaka yang benar adalah ....
a.       Keraf, Gorys. Komposisi. 1980. Nusa Indah. Ende Flores.
Bonar, S.K. Teknik Wawancara. 1981. Bina Aksara. Jakarta.
Aminuddin. Stilistika. 1995. Jakarta. Erlangga.
b.      Keraf, Gorys. Komposisi. Ende, Flores. Nusa Indah. 1980.
Bonar, S.K. Teknik Wawancara. Jakarta. Bina Aksara. 1981.
Aminuddin. Stilistika. Jakarta. Erlangga. 1995.
c.       Aminuddin. Stilistika. Jakarta Erlangga. 1995.
Keraf, Gorys. Komposisi. Ende, Flores. Nusa Indah. 1980.
Bonar, S.K. Teknik Wawancara. Jakarta. Bina Aksara. 1981.
d.      Aminuddin. 1995. Stilistika. Jakarta: Erlangga.
Bonar, S.K. 1981. Teknik Wawancara. Jakarta: Bina Aksara.
Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah.
e.       Aminuddin. 1995. Stilistika. Jakarta. Erlangga.
Bonar, S.K. 1981. Teknik Wawancara. Jakarta. Bina Aksara.
Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende, Flores. Nusa Indah.
17.  Seorang penyaji menyampaikan makalahnya dengan tema “Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan”. Selain pengaruh negatif, disampaikan pula pengaruh-pengaruh positif. Seorang peserta menolak pendapat tentang pengaruh-pengaruh tersebut.
      Kalimat penolakan yang tepat dan sesuai dengan sopan santun berdiskusi adalah ...
a.       Saudara moderator, saya menolak pendapat tersebut karena tidak didukung oleh data yang cukup.
b.      Saudara moderator, saya kurang menerima pendapat tersebut karena masih perlu dilengkapi dengan data yang lain.
c.       Saudara moderator, saya tidak sependapat karena tidak sesuai dengan kenyataan.
d.      Saudara moderator, saya tidak menyetujui pendapat tersebut karena sulit untuk dilaksanakan.
e.       Saudara moderator, pendapat tersebut perlu ditinjau kembali karena dalam kenyataannya pengaruh positif merokok sukar dibuktikan.
18.  Kalimat yang santun dan efektif untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat di dalam diskusi adalah ...
a.       Maaf, saya akan bertanya mengapa Anda berpendapat seperti itu, bukankah pendapat itu sangat tidak logis dan tidak relevan dengan topik diskusi kita?
b.      Sehubungan dengan pendapat yang Anda sampaikan, saya mohon Anda dapat mengemukakan argumentasi yang mendasari pendapat itu.
c.       Saya akan bertanya kepada Anda, argumen apa yang mendasari dicetuskannya pendapat seperti itu? Tolong, jawab pertanyaan ini.
d.      Maafkan saya karena harus bertanya, apakah argumentasi yang mendasari pendapat Anda?
e.       Kepada Anda, saya akan menanyakan alasan-alasan yang menyebabkan Anda mengemukakan pendapat seperti itu. Terima kasih.
19.  Kalimat yang tepat digunakan untuk merangkum hasil diskusi adalah ...
a.       Baiklah, setelah seluruh pembicara menampilkan gagasan, mari kita bacakan hasil diskusinya.
b.      Hadirin, inilah hasil diskusi kita pada hari ini.
c.       Setelah sesi tanya jawab berakhir, saya akan menyampaikan rangkuman hasil diskusi ini.
d.      Terima kasih atas perhatian hadirin atas diskusi kita hari ini.
e.       Untuk itu, kami akan membaca kesimpulan diskusi.
20.  Pernyataan-pernyataan di bawah ini yang merupakan pendapat adalah, kecuali ...
a.       Sebaiknya para transmigran dibekali keterampilan.
b.      Para transmigran akan dibekali berbagai keterampilan.
c.       Jika dia sungguh-sungguh berusaha, ia pasti akan sukses.
d.      Daerah itu kekeringan karena sudah hampir setengah tahun belakangan ini tidak turun hujan.
e.       Migrasi antarprovinsi di Indonesia mencerminkan ketimpangan sosial ekonomi.
21.  (1) Peran pendidikan sangat vital. (2) Pemberdayaan perempuan pun menjadi agenda dalam proses pembelajaran. (3) Para penentu kebijakan kurikulum mestinya berkaca pada agenda ini. (4) Data empiris dari ekonom Marco Francesconi menganalisis dan British Household Panel Survey yang mendata 10.000 individu dari 5.500 keluarga. (5) Penelitian ini dilakukan sejak 1991-1999. (6) Data ini menunjukkan bahwa pria yang sukses justru akan memilih wanita karier yang bekerja keras.
      Kalimat yang berisi fakta pada paragraf tersebut terdapat pada kalimat ...


a.       1 dan 2
b.      2 dan 3
c.       3 dan 4
d.      4 dan 5
e.       5 dan 6


22.  Gizi yang baik sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kecerdasan, terutama untuk anak-anak balita dan usia sekolah. Dalam situasi krisis moneter seperti sekarang ini, banyak anak usia sekolah yang perlu mendapatkan bantuan. Ibu-ibu pengajian mengadakan kegiatan sosial dengan nama “peduli balita” misalnya pemberian minuman susu gratis dan pemberian makanan bergizi.
      Pernyataan yang sesuai dengan fakta dalam bacaan di atas adalah ...
a.       Kegiatan itu baik tapi apakah tidak menimbulkan kecemburuan sosial?
b.      Kegiatan-kegiatan positif dalam menunjang perbaikan gizi balita perlu direalisasikan.
c.       Sebaliknya, sebelum kita melaksanakan kegiatan perlu dievaluasi untung ruginya.
d.      Pikiran saya sejalan dengan gagasan Anda, yaitu bahan faktor tentang anak putus sekolah perlu dicari.
e.       Saya sependapat dengan Anda dan siap membantunya.
23.  (1) Setiap makhluk hidup memerlukan energi. (2) Energi ada bermacam-macam. (3) Minyak bumi yang digunakan terus-menerus akan terancam habis. (4) Hendaknya dilakukan penghematan energi. (5) Energi listrik digunakan untuk penerangan dan pemakaian alat-alat elektronik.
      Opini yang terdapat dalam paragraf di atas adalah ...


a.       1
b.      2
c.       3
d.      4
e.       5


24.  Dra. Sutarsih selanjutnya mengatakan bahwa perkembangan penduduk untuk semua pulau dan daerah di Indonesia tidak sama. Dari 1961-1971 tercatat perkembangan penduduk Jawa dan Madura dari 314 juta menjadi 76,1 juta, Sumatera 15,7 juta menjadi 20,8 juta, Kalimantan 4,1 juta menjadi 5,2 juta, dan pulau-pulau lain 7,1 juta menjadi 7,9 juta.
      Fakta utama dari paragraf di atas adalah perkembangan penduduk tahun 1961-1971 untuk ...
a.       Jawa dan Madura tercatat dari 63 juta menjadi 76,1 juta
b.      Sumatera tercatat dari 15,7 juta menjadi 20,8 juta
c.       Kalimantan tercatat dari 4,1 juta menjadi 5,2 juta
d.      Pulau-pulau lain tercatat dari 7,1 juta menjadi 7,9 juta
e.       Perkembangan penduduk semua pulau dan daerah di  Indonesia tercatat tidak merata
25.  Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam notulen rapat, kecuali ...


a.       Waktu, tempat diadakannya rapat
b.      Topik pembicaraan
c.       Perincian biaya rapat
d.      Urutan acara rapat
e.       Tanda tangan sekretaris dan ketua


26.  Fungsi utama notulen adalah ...


a.       Mencatat pembicaraan dalam rapat
b.      Mendokumentasi rumusan hasil pertemuan
c.       Melengkapi kegiatan panitia penyelenggara
d.      Memenuhi mata acara pertemuan
e.       Memenuhi formalitas suatu pertemuan


27.  Perhatikan contoh notulen berikut ini.
I.               Laporan Hasil Rapat Kenaikan Kelas
Acara pembuka dipimpin        .......
Pelaksanaan                             .......
Acara penutup dipimpin                      .......
Pontianak                                 .......
Kepala Sekolah,                       Sekretaris,
........................                                    ...............
II.            Laporan Hasil Rapat Kenaikan Kelas
Acara               .........
Pelaksanaan     .........
Pontianak         .........
Kepala Sekolah            Sekretaris
.......................             ...............
III.               Laporan Hasil Rapat Kenaikan Kelas
No.      :
Hal       :
Acara               : ..............
Isi                    : ..............
Penutup           : ..............
                                    Pontianak, ................
Kepala Sekolah                        Sekretaris
.......................             ...............
IV.              Laporan Hasil Rapat Kenaikan Kelas
SMA N 7 Pontianak
Acara pembuka dipimpin        : ..............
Pelaksaan                                 : ..............
Acara penutupan dipimpin oleh           : ..............
                                    Pontianak, .................
Kepala Sekolah,                       Sekretaris,
........................                                    ...............
V.                 Laporan Hasil Rapat Kenaikan Kelas
SMA N 7 Pontianak
Pelaksanaan     : ............
Acara               : ............
Hasil                : ............
Pontianak, ..................
Kepala Sekolah,           Sekretaris,
........................                        ...............
Contoh notulen yang benar adalah nomor ....


a.       I
b.      II
c.       III
d.      IV
e.       V



28.  Di tempat inilah terjadi peristiwa yang menyesatkan. Namun Monang bertanggung jawab dan akan mengawininya. Dan kenyataan lain, ibu Monang telah menjodohkannya dengan  gadis Batak pilihan ibunya. Monang sendiri tidak kuasa menolaknya. Dia kawin dengan gadis pilihan ibunya. Sementara itu janin yang dikandung Manen mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat.
Raumanen, karya Mariane Katopo
      Nilai kehidupan yang terdapat dalam penggalan cerita di atas adalah ...


a.       Agama
b.      Moral
c.       Etika
d.      Budaya
e.       Sosial 



29.  Perempuan tua itu beriba-iba, meminta dibolehkan di kelas satu saja. Terlalu sempit di sana Tuan, saya tak bisa. Ya kalau tak bisa bayar lagi. Lambat-lambat perempuan tua itu pergi ke kelas dua. Tiba di sana ia melihat dengan marah kepada kondektur dan katanya, Ah, berlagak betul. Sedikit saja dikasih Nippon kekuasaan sudah begitu. Sama orang tua berani. Tapi coba kalau orang Nippon, membungkuk-bungkuk, ba.
Harmoni, Idrus
      Latar belakang kutipan prosa di atas adalah ...


a.       Zaman pra-Indonesia merdeka
b.      Zaman penjajahan Belanda
c.       Zaman revolusi kemerdekaan
d.      Zaman penjajahan Jepang
e.       Zaman Orde Lama



30.  ... tapi itu tak dapat dicapai dengan kenduri saja. Masa dan keadaanlah yang menentukan. Ompi yakin masa itu pasti akan datang. Dan, ia menunggu dengan hati yang disabar-sabarkan. Pada suatu hari yang gilang-gemilang, angan-angannya pasti merupa jadi kenyataan. Dia yakin itu bahwa Indra Budiman-nya akan mendapat nama tambahan. Budiman-nya akan mendapat nama tambahan dokter di muka namanya sekarang. Atau salah satu titel yang mentereng lainnya. Ketika Ompi mulai mengangankan nama dambaannya itu, diambilnya kertas dan potlot ditulisnya nama anak-anak, Dr. Indra Budiman. Dan, Ompi merasa bahagia sekali. Ia yakinkan kepada para tetangganya akan cita-citanya yang pasti tercapai.
A.A. Navis, Anak Kebangsaan
      Amanat yang terkandung dalam penggalan prosa di atas adalah ...
a.       Janganlah terlalu yakin dengan angan-angan sendiri.
b.      Hendaklah kita yakin dengan apa yang kita cita-citakan.
c.       Cita-cita pasti tercapai kalau dilandasi keyakinan akan keberhasilannya.
d.      Asal kita yakin, pengaruh dari orang lain tak ada artinya.
e.       Cita-cita orang tua akan tercapai kalau didukung oleh anaknya.
31.  Dalam penjara, Guru Isa juga bingung oleh ketakutannya. Untuk membongkar rahasia perjuangan ia takut kepada kawan-kawannya sedangkan untuk bungkam juga takut disiksa. Tapi ia memilih tetap bungkam meskipun disiksa. Ketika dipertemukan dengan Hazil dalam suatu interogasi, tahulah ia bahwa Hazil yang katanya gagah berani justru telah buka mulut. Peristiwa itulah yang membuat Guru Isa menemukan jati dirinya.
      Nilai moral yang terkandung dalam kutipan cerita di atas adalah ...


a.       Ketakutan yang mendorong pengkhianatan
b.      Keberanian untuk menanggung penderitaan
c.       Kecurangan demi keselamatan
d.      Kebohongan karena ketakutan
e.       Keteguhan hati yang dalam


32.  Aku terlalu sombong dan angkuh. Aku mengkehendaki manusia sempurna, sedangkan manusia hanya dapat berikhtiar dan berusaha untuk menjadi sempurna. Kini aku sadar, kemanusiaan hanya dapat dibina dengan mencintai dan bukan membenci sudah saja merusak manusia lain, tetapi pertama kali merusak dirinya sendiri ..........
Mochtar Lubis, Harimau-harimau
      Watak tokoh Aku dalam penggalan novel di atas adalah ...
a.       Tinggi hati
b.      Rendah hati
c.       Suka merendahkan orang lain
d.      tidak tahu malu
e.       penuh kasih sayang
33.               Hadi      : Berani betul engkau berkata demikian di hadapanku. Kau betul-betul sudah
    menghina aku. Perlu peluruku yang kukirim untukmu, barang kali?
             Sayem  : Silahkan menakut-nakuti aku. Aku tak akan mundur selangkah pun sebab
    pendirianku benar. Memang tak semua orang masuk kemari jelek. Banyak orang
                kemari dari kota bertujuan baik, kami hargai mereka.
  Hadi     : Yem, sebaiknya aku dan engkau tidak bertengkar, tapi mari kita membentuk rumah
    tangga. Kau dan aku, aku sekarang kaya!
Sayem  : Sekali lagi, aku tidak silau dengan kekayaanmu.
Isi dialog penggalan drama di atas adalah ....
a.       Dua insan muda akan membentuk rumah tangga.
b.      Orang menjadi sombong karena kaya.
c.       Orang akan membunuh temannya karena cintanya ditolak.
d.      Seseorang merasa dirinya kalah karena bersalah.
e.       Orang tidak takut menghadapi kesombongan orang lain karena merasa dirinya benar.
34.  Satilawati   : Engkau pengarang?
      Ishak          : (Terkejut) Mengapa?
                          (Mengeluh) Ah, engkau juga.
      Satilawati    : ... sedikit diserang kritik orang, engkau hendak melarikan diri. Untuk
                           menjaga nama supaya jangan merosot. Aku sudah maklum.
      Ishak          : (Sambil menunjuk ke kanan) Pergi dariku! Kau pun boleh memusuhiku.
                          Untuk cita-cita, aku bersedia mengorbankan segalanya.
     Unsur intrinsik yang paling menonjol dalam penggalan drama di atas adalah ...


a.       Perwatakan
b.      Latar
c.       Tema
d.      Alur
e.       Sudut pandang


35.            Anton   : Aku perlu bantuanmu. Menyusun surat protes itu.
            Rini      : kurasa tak ada guna, kita protes. Kita sudah kalah. Bagi kita, kepala sekolah kita
              bukan guru lagi. Bukan pendidik. Ia berlagak berkuas
Kardi    : Itu tafsiranmu, Rin. Menurut dia tindakannya mendidik.
Anton   : Mendidik, tetapi mendidik pemberontak. Bukan mendidik anak-anaknya sendiri.
Kardi    : Masa begitu?
Rini      : Sudahlah. Kalau kalian menuruti aku, sebaiknya kita protes diam. Mau apa Pak
  Kepala Sekolah itu, kalau kita diam. Tenaga inti masuk staf redaksi semua.
Anton  : Bahaya?
Dialog tokoh Kardi pada penggalan drama di atas dapat diucapkan dengan nada ....


a.       Sedih
b.      Gelisah
c.       Meremehkan
d.      Kaget

e.       Bingung